Wah, tanpa terasa bulan Puasa akan segera berlalu. Banyak yang akan menangis dan merindukan bulan Puasa tahun depan. Banyak juga yang akan bergembira ria dengan pulang ke kampung halaman. Ada yang memakai baju baru, mobil baru, anak bayi yang baru (dan semoga tidak memamerkan istri yang baru!),
Terlepas dari itu Bulan Puasa yang akan berakhir mestinya juga mengajarkan pada kita ....
⁃ Sebaik apa kita menahan hawa nafsu selama sebulan
⁃ Apakah ada hal-hal yang baik banget yang harus kita ulangi pada kesempatan berikutnya nanti?
⁃ Apakah ada yang masih bisa kita perbaiki, semoga kita tidak mengulangi kesalahan yang sama?
Karena katanya ada yang puasa cuma mendapatkan lapar dan dahaga. Jangan jangan selama puasa kita masih sibuk mencela?Jangan-jangan dengan saling mencela justru mengurangi nilai suci ibadah kita pada bulan suci ini?
Jangan-jangan ada yang belum bisa memahan nafsu untuk tidak mencela sesama manusia (atau sesama bangsa Indonesia)?
Sudah terlambat kah?
Apakah karena bulan Puasa mau berakhir, maka sudah terlambat?
Sebenarnya tidak ada kata terlambat, selama maut belum menjemput. Karena seperti halnya kehidupan kita, karier kita, pekerjaan kita, atau pengembangan diri kita, semua pengalaman yang kita dapatkan di masa lalu, mestinya membuat kita belajar dan memperbaiki diri kita di masa depan.
Jadi gak apa apa kok, kalau kita melakukan kesalahan, asalkan kita mau belajar, mengevaluasi diri, dan memperbaiki diri kita untuk di masa depan.
Kalau anda ingin menjadi karakter yang lebih baik, dan menjadi contoh yang baik bagi anak-anak anda (ingat, mereka akan meniru apapun yang anda lakukan!), maka mungkin ada baiknya kita (termasuk saya sendiri), mencoba mengevaluasi apa yang kita lakukan di masa lalu, belajar dari pengalaman di masa lalu, dan menjadi kritikus yang baik bagi diri kita sendiri.
Kritikus yang baik harus memuji kalau memang ada yang bagus, dan juga harus berani mencela da mengkritik kalau memang ada yang jelek.
Dan kalau kita menjadi kritikus bagi diri berarti kita juga harus memuji diri kita sendiri dan berani mengkritik keras diri kita sendiri.
Dan ini berlaku untuk segala hal dalam kehidupan kita: pengembangan diri kita, pekerjaan kita, karier kita, cara kita memperlakukan sesama, cara kita bertutur kata di Social Media (jleb!) dan segala aspek kehidupan kita.
Terus , bagaimana dong, untuk mencoba mengevaluasi diri dan belajar dari pengalaman kita? Coba kita terapkan beberapa langkah di bawah ini:
a) SEDIAKAN WAKTU KHUSUS UNTUK BERPIKIR
Saya biasanya menyediakan waktu khusus selama 2 jam pada hari Jumat ata Sabtu pagi , di mana saya akan menyediakan waktu, menyediakan kertas putih dan pulpen, tapi terutama saya menyediakan open-mind (pikiran yang terbuka untuk menerima kritik keras dari saya sendiri).
b) PIKIRKAN APA YANG SUDAH ANDA LAKUKAN DENGAN BAIK, TERUSKAN
Saya selalu memulai dengan yang positif, mendaftar apa yang saya lakukan dengan baik pada minggu itu, dan memuji saya sendiri yang telah melakukan hal-hal positive itu
"I feel good, and now I am ready for the next steps"
c) PIKIRKAN APA KESALAHAN YANG ANDA LAKUKAN,
JANGAN DIULANGI
Nah, setelah itu saya pun mulai menuliskan apa kesalahan yang saya lakukan, atau apa yang masih bisa diperbaiki?
⁃ jangan-jangan ada pekerjaan yang tidak diselesaikan dengan bagus?
⁃ jangan-jangan saya tidak memperlakukan anak buah saya dengan baik ? (tidak menyediakan waktu untuk mereka, tidak membela mereka di depan orang lain, atau tidak meng-coaching mereka?)
⁃ jangan-jangan saya tidak memberikan contoh yang baik kepada anak-anak saya sendiri
Di sini saya mencatat apa saja yang masih bisa saya perbaiki atau saya bisa lakukan dengan cara yang berbeda agar mencapai hasil yang lebih baik di masa depan.
d) PIKIRKAN PENGALAMAN APA YANG TERNYATA MEMPERKUAT KARAKTER ANDA, CARI PENGALAMAN SEPERTI ITU
Kadang-kadang ada juga pengalaman yang kita lakukan, yang tidak hanya membuahkan hasil yang bagus , tetapi juga membuat kita belajar, meningkatkan kompetensi kita atau memperkuat karakter kita. Catat itu, dan coba cari pengalaman yang mirip da lakukan hal yang sama di masa depan.
e) BELAJARLAH DARI PENGALAMAN ORANG LAIN, CARI TEMAN, CARI MENTOR, BELAJAR DARI MEREKA
Terakhir, setelah kita belajar dari diri sendiri, tidak ada salahnya kita belajar dari orang lain, dari teman, atau mencari mentor, dan belajar beberapa hal yang spesific dari mereka (karena pernah melakukan hal yang sama dan berhasil, siapa tahu kita bisa belajar dari mereka!)
By the way, tentu saja apa yang saya tuliskan hari ini adalah self reminder (pengingat ) bagi diri saya sendiri, tetapi silahkan mencoba, siapa tahu bermanfaat....
Sumber : Pambudi Sunarsihanto
No comments