Studi ilmiah dan penelitian yang dilakukan kepada Para Ahli dibidang karir, bisnis, olah raga, politik, pengembangan diri dsbnya terhadap orang2 berprestasi dibidangnya masing-masing spt Soichiro honda, kolonel Sanders, thomas alfa edisson, Bill gates, michael jordan dan masih banyak lagi, studi tsb menyimpulkan bahwa mereka semua memiliki sebuah persamaan.
Mereka berfikir, bertindak dan melakukan kebiasaan yg mendorong mereka untuk terus bertumbuh, terus berlatih dan terus melakukan. Namun bukan berarti apa yg mereka lakukan selalu berjalan dengan mudah, mulus dan tanpa hambatan, bahkan banyak diantara mereka yg justru mempunyai dan mengalami halangan, keterbatasan dan masalah jauh lebih besar dari kebanyakan rata-rata orang.
Berikut beberapa Hambatan dalam melakukan keputusan Maju.
1. Membiarkan pengetahuan kita tidak bertambah
Jika kondisi anda, pengetahuan anda, skill anda dan apa yang dapat anda lakukan hari ini sama dengan kondisi anda 2-5 th sebelumnya sesungguhnya adalah anda tidak bertumbuh. Tidak ada hal baru yang anda pelajari yang dapat meningkatkan nilai anda, terbukti dengan kondisi anda yg masih sama saat ini, anda tidak menjadi apa-apa dan tidak menjadi siapa-siapa_pertanyaannya adalah hal itu akan berlanjut sampai kapan?
2. Merasa sudah tau semuanya
Nasihat, materi dan pembelajaran yang saya dapatkan dari berbagai buku yg saya baca, seminar yang saya ikuti, CD dan audio yang saya dengarkan, ternyata semuanya mempunyai benang merah, semua mempunyai prinsip yang sama namun disajikan dengan style dan sentuhan berbeda dari masing-masing tokoh. Apa yang mereka ajarkan sudah menjadi kurikulum sukses yg terbukti berhasil bagi para tokoh tersebut dan diri mereka sendiri, sebab keberlimpahan itulah mereka ingin berbagi dan membantu menyentuh lebih banyak orang untuk mengejar impian dan membuat kehidupan banyak orang lebih baik. Bad newsnya Hampir tidak ada ilmu baru, tidak ada resep rahasia, Pil sukses instan, atau mantra boom abrakadabra. Sukses sesungguhnya bukan berdasar apa yang anda ketahui tetapi apa yang anda lakukan dan terapkan dalam kehidupan anda. Apakah anda Puas dengan menjadi sekedar tau atau ingin sukses berproses sebagai pelaku?
3. Nafsu mengkritik segala hal
Kritikan adalah ibarat bumbu dalam masakan yg dapat menyedapkan masakan dan membuat masakan lebih memiliki cita rasa (taste) jika sesuai pada porsi dan takarannya, namun jika berlebihan bisa pula menghancurkan rasa dan menjadikannya berantakan bagi si penerima kritik tsb, bisa terasa lebih pahit, lebih asin, ataupun lebih pedas.Yg membedakan rasa itu sesungguhnya adalah spirit yg mendasari kritik tersebut, apakah dlm rangka membangun atau menjatuhkan, apakah kritik itu karena sikap sentimentil atau care kita terhadap seseorang untuk membuatnya lebih baik dan sukses dari sekarang.
4. Melempar tanggung jawab.
Menganggap semua situasi, kondisi dan ketidaknyaman yg anda alami sehari hari adalah kesalahan orang ataupun pihak lain, yg pasti bukan anda. jalanan yg macet krn ketidak becusan pemerintah, sesama pengendara yg ugal-ugalan, sistem dipekerjaan yg blm seattle, perilaku rekan kerja yg menyebalkan, persaingan yang tidak sehat dan atasan yang killer, sampai kapan kita ingin menjadi raja dari ego kita, karena semua orang menginginkan hal yg sama, dan ingin semuanya berjalan seperti kemauan kita, faktanya adalah hal itu mustahil dan tidak akan pernah terjadi karena banyak hal diluaran sana yang terjadi diluar kendali anda, namun ada satu hal pasti yg dapat anda kendalikan yaitu Respon anda, respon andalah yg menjadikan kondisi anda berbeda dan menjadikan situasi lebih baik, lebih mudah, bersahabat, dan hari anda lebih menyenangkan. So, skrglah saatnya untuk mengambil 100% kendali dan bertanggung jawab terhadap hidup anda.
Sumber : Wasito Adi
No comments