Seorang GM sebuah hotel ternama di Jakarta datang ke saya, sebut saja namanya Tika.
Kali ini kami ngobrol sambil dinner di sebuah coffee di Pacific Place.
Di antara halusnya lagu lagu slow rock tahun 80-an, lighting yang soft sambil makan salmon salad, Tika pun memulai ceritanya.
Tadinya Tika lulus dari sebuah akademi perhotelan di Swis dan bekerja di sebuah chaine hotel internasional ternama dan sempat ditempatkan di Swiss.
Tetapi setelah belasan tahun tinggal di Swiss, akhirnya Tika ingin juga kembali ke Indonesia.
(Meneruskan karier dan mencari jodoh katanya 😀).
Tika memang mempunyai pacar di Swiss tetapi mereka tidak bisa menikah karena beda agama.
Jadi ketika perusahaannya menawarkan untuk menjadi GM sebuah hotel baru yang akan mereka buka di Indonesia, Tika pun mengepak kopernya dan pindah ke Jakarta.
Tika bekerja di hotel itu selama 2 tahun ... dan ternyata tidak cocok dengan budaya kerjanya.
Ternyata meskipun perusahaannya sama tetapi budaya kerja perusahaan itu di Swiss sangat berbeda dengan budaya kerja di Indonesia.
Tika pun mencoba bertahan, tetapi kebetulan pada saat dia frustasi dia mendapatkan tawaran pekerjaan sebagai GM di hotel lokal dengan gaji lebih tinggi, Tika pun mengambil tawaran itu.
Sampai di sini ... semua masih kelihatan normal.
Saya masih belum mengerti arah cerita Tika.
Tapi ternyata kelanjutannya membuat saya terpana.
Setelah 3 bulan di hotel itu Tika merasakan bahwa budaya kerja di perusahaan lama (meskipun di Jakarta) ternyata masih jauh lebih vaik daripada tempatnya yang sekarang.
Dia sekarang berada di situasi di mana bossnya sangat diktator dan harus dituruti semua keinginannya.
Bahkan kadang kadang Tika merasa apakah yang diminta bossnya sebenarnya melanggar aturan.
Anak buah Tika semuanya bersikap manis di depannya.
Tapi lama kelamaaan Tika tahu bahwa mereka tidak mengerjakan apa yang dia minta ...bahkan ngomongin negatif tentang Tika di belakang mereka.
Jadi akhirnya banyak sekali objective tim yang terbengkelai dan tidak terselesaikan.
"Pam .... aku ingin kembali ke perusahaanku yang dulu ...."
Saya pun terbelalak...
Ini kan deja vu ...
Ini kan Ada Apa Dengan Cinta 2 ?
Setelah Tika pindah ke lain hati, sekarang Dengan enaknya Tika ingin kembali ke perusahaan lama?
Saya ingin mengatakan dengan gaya "Cinta" di AADC2, "Tika, yang kamu lakukan itu jahat !"
Kemudian saya minta Tika untuk menceritakan kembali pengalamannya pada saat dia pulang nke Jakarta (dan menjadi GM di hotel yang baru tetapi di perusahaan yang sama dengan tempat kerjanya di Swiss).
Cerita itu akan saya ringkas menjadi 5 K.
1. KAGUM
Ternyata pada saat pertama kali Tika tiba di Jakarta, Tika KAGUM sekali dengan hotel yang baru. Bangunannya bagus, teman temannya sangat menghormati dia (global profesional dengan belasan tahun pengalaman di Eropa), dan Tika mendapatkan gaji dan pengalaman yang sangat memuaskan (kan standard gajinya Eropa).
Jadi dia KAGUM dengan tempat kerjanya yang baru.
Sayangnya kekaguman ini tidak bertahan lama.
Dan Tika pun memasuki tahap kedua ....
2. KAGET
Ternyata setelah 3 bulan Tika mulai kaget.
Suasananya tidak seindah yang dipikirkan semula.
Meskipun perusahaannya sama ternyata:
- banyak internal proses yang belum dilakukan
- aturan pemerintahnya lebih kompleks dan rumit
- capability team member Tika jauh di bawah timnya yang di Swiss
- bossnya Tika levelnya jauh di bawah level bossnya yang di Swiss
Dan Tika pun kaget. Tika pikir kagetnya hanya bebepa saat. Dia pikir suasana akan segera membaik.
She cannot be more wrong. Things got worse and worse. Dan Tika pun memasuki phase ketiga.....
3. KECEWA
Enam bulan kemudian, suasana tidak membaik juga. Malah dari daftar masalah di atas (proses, regulasi, anak buah dan boss), masalahnya sekarang bertambah di pekerkaan dan pribadi ....
- Anak buahnya tidak betah dengan high expectation Tika ... beberapa pindah ke hotel lain
- Boss Tika mulai tidak sabar menunggu kenaikan kinerja tim Tika
- Jakarta macet, Tika belum sampai kantor pun sudah stress, apalagi setelah di kantor, suasana ini tidak didapatkan di Swiss
- Salah satu tujuan pindah adalah mencari jodoh. Boro boro punya waktu untuk cari jodoh, pulang kerjanya malam terus dan sering kali harus kerja hari Sabtu
- Di Jakarta Tika harus datang ke acara keluarga dan semuanya menanyakan,"Kapan menikah?"
Di Swiss, nobody care about that, she even has a boyfriend who loves her and keep asking her to come back...
Things got worse and worse both in professional and personal life.
Tapi Tika terus berusaha bertahan.
Meskipun sering kali air matanya berlinang mengenang masa masa indahnya di Swiss.
Ternyata Tika hanya mampu bertahan 2 tahun ...
Setelah itu Tika memasuki phase keempat
4. KABUR
Akhirnya Tika mendapatkan tawaran kerja di sebuah hotel lokal.
Dan dia ambil lah tawaran itu.
Biasa.... rumput di halaman tetangga selalu lebih hijau .....
Tetapi ternyata you dont really know what you have ... until you lost it.
Di tempat yang baru ternyata semuanya lebih mengecewakan lagi.
Bossnya lebih kasar lagi.
Anak buahnya lebih bego lagi.
Prosesnya lebih berantakan lagi.
Mencari jodoh? Makhluk yang bertemu Tika di luar pekerjaan adalah sopir dan pembantunya.
Tika pun menangis semakin perih.
Dan setelah 3 bulan dia tidak tahan lagi.
Tika pun memasuki Phase kelima.
5. KEMBALI
(Atau tepatnya ingin kembali ke tempat yang lama, ke hotel yang lama).
Masalahnya apakah perusahaan lama masih mau menerima Tika?
Apakah Perusahaan yang lama ternyata sebaik Cinta di AADC2 yang masih saja mau menerima Rangga setelah 14 tahun dicampakkan ?
That's Tika's life ....
Mari kita analisa dulu ya ... jadi Tika mengalami 5 K.
1. Kagum
2. Kaget
3. Kecewa
4. Kabur
5. Kembali
Actually this is not something new ...
Semua process perubahan selalu begitu.
Tidak ada perubahan yang naik naik terus.
Selalu dimulai dengan naiknya motivasi (kagum).
Kemudian akan selalu diikuti dengan turunnya motivasi, kaget.
Setelah itu biasanya people expect that after it is bad ... it will get better.
Unfortunately it is not the case.
After it is bad .... usually it will get worse.
That's change.
Jadi K3 itu masih sangat wajar dalam sebuah proses perubahan.
1. Kagum
2. Kaget
3. Kecewa
And there is nothing you can do about it.
You will follow that path anyway.
Tapi setelah kecewa seharusnya jangan kabur....
Setelah kecewa ada yang bisa dilakukan supaya kita tetap komitmen dan akhirnya mencapai kinerja yang tinggi.
Tetap 2 K juga dibelakang. Tapi bukan Kabur dan Kembali. Tetapi Komitmen dan Kinerja.
Jadi bagaimana dong?
This is what you can do after your third K.
Seharusnya menjadi tanggung jawab bossnya Tika dan HRnya untuk lebih sensitive dalam mengerti suasana hati Tika.
Saya adalah HR di perusahaan saya. Dan pada saat ada induction program pada bulan pertama kepada semua pegawai saya.
Saya selalu bilang ...
a) Welcome to the Company
b) Congratulations to get this job
c) Challenges will always be there. There will be reward in the end. But during the journey, it's going to be extremely challenging.
(Actually I told them, that they have to break up with their girlfriend, because they will not have time to take care of her, seriously).
d) Then I said my condoleances. Because your job will be even more and more challenging in the future.... before you get the learning and the reward.
Jadi mereka bisa bersiap siap.
Jangan bilang dengan bombastis that everything will be great, ternyata tahu tahu mereka nangis 3 bulan kemudian.
e) Finally I will say ... if you can stick with us, have a strong endurance, persistence and perserverance... then the glory will be yours.
Jadi dengan itu mereka akan mengerti ...
Jadi apa yang seharusnya anda lakukan pada saat Tika-Tika di perusahaan anda sedang galau?
1) Katakan pada mereka bahwa normal sekali mereka merasa Kagum, Kaget and Kecewa. Semua orang merasa begitu. Tell them they are not alone.
2) Temani mereka. Dengarkan mereka. Support mereka. Bantu mereka.
Kasih mereka infrastructure ... bossnya, HR nya, mentor, coach, buddy system, apa saja yang akan membuat mereka merasa disuppport dan dibantu.
3) Ajari mereka.
Normal bahwa mereka pada awal akan gagap dengan proses, dan cara menghandle people di tempat baru.
Ajari mereka dengan proses di tempat anda.
4) Biarkan mereka meng explore dan bereksperimen.
Biarkan mereka mencari cara cara yang berbeda dan baru untuk menyelesaikan masalah.
5) Reward dan recognize mereka.
Kasih penghargaan dan rayakan dengab mereka secara regular.
Jangan menunggu akhir tahun untuk memberikan satu satunya penghargaan (bonus).
Katakan dengan pujian. Salami tangan mereka. Tepuk pinggang mereka. Sebut nama mereka di meeting. Ceritakan prestasi mereka ke boss anda.
Jadi ingat ya....
It is normal bahwa dalam sebuah perubahan semua orang akan mengalami ...
1. Kagum
2. Kaget
3. Kecewa
Tetapi kalau hal ini tidak di manage dengan baik, setelah mereka kecewa mereka akan kabur.
Yang harus anda lakukan adalah ...
1) Katakan bahwa itu normal.
2) Temani mereka. Bantu mereka.
3) Ajari mereka
4) Biarkan mereka explore dan bereksperimen
5) Reward and recognize them
Kalau kelima hal di atas anda lakukan dengan baik, 5K anda akan berakhir dengan sangat positive.
1. Kagum
2. Kaget
3. Kecewa
4. Komitment
5. Kinerja
Sumber : Pambudi S
No comments