Nasib sarjana fresh yang harus berkompetisi dengan ratusan saingan.
Tanpa sengaja minggu lalu bertemu dengan seorang teman lama saya. Dengan bangganya dia bilang kepada saya bahwa anaknya (sebut saja namanya Tommy), akan diwisuda minggu depan setelah menyelesaikan program S1 dari sebuah Universitas ternama di Jakarta.
Dalam perjalanan pulang saya membayangkan kebanggaan ibu bapaknya pada keberhasilan anaknya. Saya yakin ibunya akan menangis, dan bapaknya akan sibuk mengambil foto, diupload di Facebooknya sambil bersyukur kepada Allah swt dengan comment comment yang sangat religious. Obviously, syah-syah saja ibu bapak tersebut bersyukur, meskipun ….
Pada saat saya search terakhir, data menyatakan bahwa ratusan ribu sarjana masih menganggur, ditambah ratusan ribu lagi yang akan lulus tahun ini dari ribuan universitas di Indonesia.
Saya tidak tega untuk mengirimkan pesan ke bapaknya,"Congratulations. Selamat. Anak anda menjadi sarjana. Berarti dia adalah satu di antara ratusan ribu orang yang akan mencari kerja."
Terus terang saya tidak tega (meskipun bapaknya mungkin akan membaca catatan ini di Facebook saya :-)
So, bagaimana? Apakah jangan kuliah S-1 saja? Noooo. You still need your S-1 untuk memasuki dunia kerja. At least for now, mungkin beda di masa depan. Tapi sekarang anda masih memerlukannya. Pertanyaannya adalah, apakah yang akan membuat anda berbeda dengan yang lain?
What is your unique combination of competences that make you different from others? Ingat bahwa kalau anda hanya mengandalkan ijasah S-1, anda harus berkompetisi dengan ratusan ribu yang lain. Bagaimana anda akan memenangkan kompetisi kalau anda hanya mengandalkan itu. Bahasa gaulnya,"Kalau Cuma S-1 mah banyaaaaaaaaaakkkkkk" Nah lu …. Terus gimana dong?
Saya pernah melakukan sharing di sebuah Universitas di Indonesia beberapa tahun yang lalu. Dan setelah saya menyampaikan pemikiran di atas, terus ada yang mengacungkan tangannya (dengan gagah berani) dan bilang,"Bahasa Inggris saya lancar pak. Apakah itu akan membantu saya mencari pekerjaan?"
Saya menjawab,"That's great. Sekarang anda bukan satu di antara 700,000. Tetapi anda satu di antara 500,000"
Ya iyalah, hari giniiiiii, siapa yang gak bisa bahasa Inggris lagi.
Dari 700,000 lulusan sarjana, kita bias mengasumsikan bahwa 500,000 bisa berbahasa Inggris.
Bahasa gaulnya, kalau gak bisa bahasa Enggres yak ke laut aja lu. Dan satu ruangan auditorium itu (sekitar 800 orang pun terdiam). Saya nggak tahu apakah mereka benar-benar merenungkan masa depannya atau main gadget. But, I want all of us (not only to the fresh graduates), but to all of us.
What are our unique combination of qualifications (or competences) that would make us different from the crowd. Apa yang membuat anda berbeda dengan yang lain.
Ingat, yang nyari kerjaan banyak. Yang ngirim CV ribuan (atau ratusan ribu). Kalau anda gak berbeda (atau lebih baik dengan yang lain), ngapain saya memanggil atau menerima anda?
Saya menutup sessi saya waktu itu dengan pertanyaan tersebut.
Dan tiga bulan kemudian (berarti sekitar pertengahan tahun 2010), tanpa saya duga, ujug-ujug (meminjam istilah temen saya, yang artinya suddenly), datanglah message ke Inbox saya di Facebook (yes, I read them, I don't reply to all of them, but I read them).
Mahasiswa ini sebut saja bernama Dodon, mengirimkan saya message berbunyi begini.
Pak Pambudi ysh (and I still don't know the meaning of ysh, until now, but it's not important).
Saya benar benar memikirkan pertanyaan bapak waktu itu.
Setelah saya pikir-pikir … saya akan lulus S-1 Akuntansi tahun ini pak, dan saya lancar berbahasa Inggris pak. Benar pak, saya mungkin saat ini adalah satu di antara 500,000. Tapi tunggu dulu pak ….saya dulu lancar bahasa Arab (karena saya anak pesantren).
(Dalam hati saya bilang, nah ini mulai menarik, mungkin sekarang dia menjadi satu di antara 50,000 karena saya nggak yakin ada sepersepuluh sarjana lancar berbahasa Arab. Still saya belum mengerti bagaimana bahasa Arab akan membantunya mencari pekerjaan, sampai saya membaca kelanjutan suratnya…..)
Pak, saya juga akan kuliah ke Malaysia untuk belajar perbankan syariah. And BINGO ! the guy got it ! Jadi bayangkan bahwa dia akan punya ijasah S1 Akuntansi, S2 perbankan syariah, lancar berbahasa Inggris dan lancar berbahasa Arab.
Setelah merenung selama 3 bulan (sejak sessi saya), dan membuat personal development plannya, sekarang dia meninggalkan kompetisi dari 1 di antara 700,000 menjadi satu di antara sedikit sekali orang yang pada tahun 2010 memiliki unique combination of competences (or qualification) that others don't have.
Singkat cerita, setelah pulang dari Malaysia, Dodo dengan mudah mendapatkan pekerjaan di Jakarta, dan sekarang Dodon sudah berkarier di sebuah bank internasional di Dubai. Now you see what happen when you look at your career from different way, by creating your unique combination of competences.
I call this the pyramid of differentiators (lihat gambar terlampir).
And it worked for me too.
Tahun 2008, saya berkarier sebagai HR di beberapa negara, setelah sebelumnya saya juga punya background sebagai Telecom engineer dan project manager. Jadi pada saat ada operator Telco besar di Indonesia mencari HR dengan international experience, obviously they consider my name, and I choose one of them. My differentiators adalah Bachelor and Master Degree in IT, MBA, experiences is IT engineer, project managers and relevant experiences in other countries.
That's the power of your own pyramid of differentiators.
Jadi sekarang mari kita refleksikan:
- Qualification, skills, competences apa saja yang kita punya
- Put everything on the paper
(Tulis semuanya di kertas putih)
- Based on that, you will build your confidence to analyze your chance in the job market competition
(Gambarah piramida differentiator anda sendiri)
- Find another competence so that you can make your differentiator even more unique, develop your competences on that area
(Carilah satu kompetensi lagi yang akan membuat piramida anda semakin unik, develop kompetensi anda di situ)
- Now, go out, attack the market (internally or externally) and get your dream job, you deserve it
(Sekarang dapatkan job yang anda mimpikan (promosi di dalam perusahaan atau mencari di luar) yang relevant dengan piramida differentiator anda. Semakin relevant, semakin besar kemungkinan anda untuk mendapatkannya.
Are you ready?
Penulis : Pambudi Sunarsihanto
No comments