HOW TO MAKE A RAPID CHANGEKita semua saat ini sedang dalam masa krisis, dan banyak perusahaan yang harus “fight for survival”. Namun satu hal tetap penting untuk diingat, suatu saat nanti, krisis ini akan berakhir, jangan lupa itu! Mau 3 bulan, 6 bulan atau 9 bulan, kita belum tahu. Tapi pasti akan berakhir. Dan pada saat krisis berakhir, maka kompetisi dimulai lagi. Dan pada saat itulah siapa yang lebih ready akan memenangkan kompetisi. |
Image by PatternPictures from Pixabay |
Berarti saat krisis, adalah juga saat yang tepat untuk mengevaluasi:
- Teruskan apa yang sudah berjalan dengan baik
- Ubahlan area yang masih bisa diperbaiki
Lagi-lagi kata change (perubahan) menjadi topik yang penting dalam masa krisis seperti ini. Tanpa perubahan, organisasi anda tidak akan mampu bersaing, saat kompetisi dimulai, saat krisis ini usai.
Change of Die!
Sebuah perusahaan penyelenggara training dan seminar berubah menjadi perusahaan delivery makanan, dalam tiga hari. Hotel berubah menjadi rumah sakit. Maskapai penerbangan berubah menjadi penyedia tenaga perawat. Perusahaan transportasi berubah menjadi perusahaan logistic dan delivery. Ada perusahaan bus malam yang kemudian menyediakan kursus mengemudi untuk umum. Fight for survival! Don’t give up. Charles Darwin bilang yang paling sukses bukan yang paling kuat, tapi yang mampu bertahan dengan perubahan.
Banyak yang harus berubah! Jelas, sumber revenue yang utama banyak yang menurun, seiring dengan terjadinya krisis ini. Berarti sumber pendapatan baru harus segera diciptakan dan dijalankan.
Salah satu perusahaan yang mampu melakukan itu adalah Garmin. Saat product GPS mereka dihantam kompetisi dengan barang-barang gratisan seperti Google Map dan Waze, mereka sudah ready dengan gadget dan product fitness. They survive, malah lebih sukses dari sebelumnya.
Salah satu perusahaan yang gagal melakukan itu adalah Kodak. Saat orang berhenti mencetak foto, mereka belum ready, dan tidak mampu mengubah dirinya dari perusahaan photography dan perusahaan kimia menjadi perusahaan digital. Mereka pun bangkrut.
Which one you want to be? Mau menjadi Kodak atau mau menjadi Garmin? Di sini jawabnya jelas, semua ingin menjadi Garmin. Gak ada yang mau menjadi Kodak. But, do you have what it takes to be Garmin.
Apakah anda mampu berubah dengan cepat, seperti Garmin?
Ini jaman krisis, kita tidak mempunyai luxury untu berubah dengan proses yang perfect dan pelan.
Louis Gerstner , CEO IBM, menulis dalam bukunya “Who says elephant cant dance?”, bagaimana dia dengan suksesnya memimpin perubahan di IBM (dari product company menjadi service company), dalam waktu 7 tahun.
Well, Louis harus bersyukur, dia jadi CEO IBM tahun 1993, waktu nggak ada Corona. Corona means Crisis. Dan selama krisis, kita gak punya waktu 7 tahun.
We have to change it, right away, right now!
Berarti perubahan itu harus dilakukan dengan cepat. Which is even more challenging.
John Kotter, penulis buku “Leading the Change” dan “The Heart of Change”yang diterbitkan oleh Harvard, menuliskan betapa susahnya berubah, makanya hanya 35% perusahaan yang sukses. Itu dulu, sebelum Corona, pada saat Corona, berarti perubahan akan lebih sulit lagi.
Tapi ingat, susahnya sebuah permasalahan bukan berarti harus kita tinggalkan.
Ingat, Change or Die!
Coba kita terapkan beberapa Langkah di bawah ini untuk melakukan perubahan dengan cepat selama krisis.
a) START ANYWHERE, PREPARE TO GO EVERYWHERE
Jangan berfikir untuk mempunyai rencana hebat yang akan diimplementasikan di semua bagian. Rumusnya sederhana: Just Do It! Think Big, Start small, but you need to act now.
Jangan takut berbuat salah, kita gak punya waktu untuk make perfect plan.
Just Do it, kalau sukses teruskan, kalau salah, pelajari, perbaiki dan lakukan lagi.
Start anywhere. Tapi bersiap-siaplan, setelah pilot itu selesai maka, harus diterapkan everywhere.
b) LISTEN TO THE TROUBLEMAKERS
Dengarkan supporter anda, dengarkan juga trouble makers anda.
Seringkali kecepatan kereta kuda, ditentukan oleh kuda yang paling lemah.
Listen to your trouble makers. Tanyakan apa concern nya. Address segera. Dan move on secepatnya agar kuda-kuda yang lain tidak terhambat larinya.
c) ENGAGE PEOPLE’S HEARTS, HEADS AND HANDS
Change is not only about logical explanation.
Show your empathy. Demonstrate that you take care of them.
Ajak hatinya. Terangkan secara logis ke otaknya. Baru pengaruhi tangannya (untuk mengerjakan sesuatu).
Pada akhirnya memang tangan mereka yang akan melakukan sesuatu, tetapi kalau sebelumnya anda tidak mengambil hatinya, dan menerangkan ke otak mereka, akan sulit sekali jadinya.
Engage their hearts, their heads and their hands, in that specific order.
d) TAKE CARE OF BOTH LEADERSHIP AND FOLLOWERSHIP
Dalam masa krisis perlu keseimbangan antara leadership dan followership. Dalam masa biasa memang anak buah boleh banyak berpendapat, usul, protes. Dalam masa krisis, semuanya didiskusikan di awal, kemudian diputuskan oleh leader dan setelah itu semua orang harus menjalankan dengan penuh commitment. Debate , Decide, Commit!
Anda perlu tahu kapan jadi leader yang baik, dan kapan jadi follower yang baik. Masalahnya banyak buku leadership, sedikit buku tentang followership. Banyak yang merasa jadi leader, sedikit yang mampu menjadi follower. Combine both, be a good leader when you need to, be a good follower when you have to. Remember, you need to be a good follower first before you become a great leader.
e) ALWAYS FOCUS ON THE RESULT
Pada saat krisis, kebanyakan konsep dan teori tidak akan berguna. Semua dihitung dari satu hal: hasilnya. Di sinilah kita semua harus focus pada HASIL. Always focus on your result.
Konsep “Just Do It” dapat dijabarkan menjadi:
- Diskusikan (jangan terlalu lama)
- Decide apa yang akan dilakukan
- Kerjakan sekecil apapun
- Evaluasi hasilnya
- Kalau berhasil teruskan, kalau belum , pelajari, perbaiki dan launch lagi!
Ingat baik-baik, untuk melakukan perubahan secara cepat selama krisis ini, coba terapkan kelima Langkah ini ….
- START ANYWHERE, PREPARE TO GO EVERYWHERE
- LISTEN TO THE TROUBLEMAKERS
- ENGAGE PEOPLE’S HEARTS, HEADS AND HANDS
- TAKE CARE OF BOTH LEADERSHIP AND FOLLOWERSHIP
- ALWAYS FOCUS ON THE RESULT
Salam Hangat
Pambudi S
No comments